Tong Sampah Minim Asap: Solusi Ramah Lingkungan dari Mahasiswa UNUSA untuk Warga Tambaksumur

Tong Sampah Minim Asap: Solusi Ramah Lingkungan dari Mahasiswa S1 Kesehatan Masyarakat UNUSA untuk Warga Tambaksumur


Instagram: @kesmasunusa
Instagram: @pherogenz23
MBKM-Bina Desa 2025
“Peningkatan Kesehatan Masyarakat dan Lingkungan


Desa Tambak Sumur, Sidoarjo 
– Asap pembakaran sampah di lingkungan perumahan kerap dianggap hal sepele. Padahal, di balik kepulan asap itu tersimpan bahaya yang mengintai kesehatan warga, mulai dari gangguan pernapasan hingga potensi kanker. Inilah yang menjadi perhatian utama mahasiswa Program Studi S1 Kesehatan Masyarakat Universitas Nahdlatul Ulama Surabaya (UNUSA) saat menggelar kegiatan Bina Desa pada hari Sabtu, 14 Juni 2025 di Desa Tambaksumur, Kecamatan Waru, Kabupaten Sidoarjo.

Kegiatan dimulai sejak pagi dengan registrasi, pembukaan, dan sambutan dari perwakilan mahasiswa serta warga. Setelah itu, peserta diajak mengikuti sesi edukasi yang membahas bahaya pembakaran sampah terbuka, yang selama ini masih menjadi praktik umum di lingkungan perdesaan. Asap dari sampah rumah tangga mengandung partikel berbahaya yang jika terhirup bisa menyebabkan gangguan pernapasan, iritasi mata, bahkan dalam jangka panjang dapat memicu penyakit kronis seperti kanker. Edukasi ini membangun kesadaran warga bahwa membakar sampah bukanlah solusi, melainkan sumber masalah baru.

Untuk menjawab permasalahan tersebut, mahasiswa S1 Kesehatan Masyarakat Universitas Nahdlatul Ulama Surabaya (UNUSA) menghadirkan solusi praktis: Tong Sampah Minim Asap. Tong ini merupakan alat pembakaran sampah yang dirancang agar asap yang dihasilkan bisa ditekan seminimal mungkin, sehingga tidak mencemari udara di sekitar rumah. Dalam sesi demonstrasi, warga diperlihatkan cara menggunakan tong tersebut secara langsung. Mulai dari pemilihan jenis sampah, cara menyalakan api, hingga cara merawat tong setelah digunakan.

Tidak semua jenis sampah bisa dibakar di tong ini. Sampah kering seperti daun, ranting, kertas, kardus, dan beberapa jenis plastik ringan merupakan bahan bakar yang ideal. Sebaliknya, sampah basah, karet, logam, baterai, dan sampah beracun tidak dianjurkan untuk dibakar karena tidak hanya tidak efektif, tapi juga membahayakan kesehatan dan lingkungan. Mahasiswa juga menyampaikan bahwa hasil pembakaran berupa abu dari sampah organik bisa dijadikan pupuk kompos, sehingga lebih ramah lingkungan.

Selain mudah digunakan, tong ini juga memiliki beberapa manfaat utama bagi masyarakat:

  1. Mengurangi polusi udara yang biasanya muncul dari pembakaran sampah sembarangan.
  2. Mencegah risiko kebakaran karena pembakaran dilakukan dalam wadah yang terjaga udaranya dan aman untuk digunakan.
  3. Efektif untuk mengurangi volume sampah rumah tangga, terutama di wilayah yang belum memiliki sistem pengelolaan sampah terpusat.
  4. Memperkuat kesadaran akan pentingnya menjaga kesehatan lingkungan, terutama bagi keluarga dengan anak kecil dan lansia yang rentan terhadap paparan asap.

Setelah demonstrasi, empat unit tong sampah minim asap diserahkan langsung kepada warga, disertai buku panduan dan surat komitmen terkait penggunaan tong sampah minim asap yang nantinya akan dibutuhkan untuk kegiatan Monitoring dan Evaluasi (MONEV) minggu-minggu berikutnya. Hal ini menunjukkan bahwa program ini tidak hanya berhenti pada edukasi, tetapi juga memberikan alat yang bisa langsung dimanfaatkan oleh warga dalam kehidupan sehari-hari. 

Dengan kegiatan ini, mahasiswa S1 Kesehatan Masyarakat Universitas Nahdlatul Ulama Surabaya (UNUSA) tidak hanya mentransfer ilmu, tetapi juga memberi contoh nyata bahwa perubahan besar bisa dimulai dari langkah kecil. Tong sampah minim asap menjadi simbol dari harapan baru untuk lingkungan yang lebih sehat, bersih, dan berkelanjutan. Harapannya, program ini bisa menjadi inspirasi bagi banyak pihak untuk turut serta dalam gerakan peduli lingkungan dari tingkat rumah tangga.

Dokumentasi Bersama Kegiatan Ke-1

Untuk informasi lebih lanjut, silahkan hubungi:

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Mahasiswa Unusa Gaungkan Pesan Kesehatan di Live Showcase “Voices and Stories for a Healthy Indonesia”

Mahasiswa Bebas Narkoba Untuk Mendukung Generasi Rahmatan lil Alamin Unusa

My Holiday at Kota Lama Surabaya